PERCAKAPAN TENTANG KORUPSI DAN REZEKI HARAM
Oleh Sunarwan WS
Sore
itu suasana di kampung sangatlah nyaman
dan damai. Udara sejuk , tak ada kebisingan. Mentari tak menyengat lagi, bahkan telah memberi warna
kemerahan yang indah menawan. Seorang
kakek merasa sangat bahagia karena kedatangan anak dan cucunya dari kota yang
telah lama dirindukan. Cucunya itu bernama Arif kelas lima sekolah dasar.
Seorang
kakek sangat bangga memiliki cucu yang pintar dan cerdas. Kakek dan cucunya
duduk di teras sambil menikmati
secangkir teh hangat dan singkong goreng. Mereka bercakap-cakap dan saling
bercerita.
Kakek
: “Bagaimana sekolahmu, dan
teman-temanmu ?”
Arif : “ Baik Kek, lancar-lancar saja. Aku ranking
I dan teman-temanku sangat
sayang kepadaku”.
“ Kakek sehat terus kan ? “ ,Arif
balik tanya.
Kakek manggut-manggut, tersenyum, sambil mengelus kepala Arif , dan menjawab ;”
Alkhamdulillah sehat terus “
Setelah bercerita cukup lama Arif teringat apa
yang didengar waktu naik kereta dari
percakapan orang-orang yang duduk di
sekitarnya, banyak hal yang tidak dimengerti tentang percakapan orang di kereta
kemarin.. Arif pun bertanya kepada kakeknya.
Arif : “ Kek, kemarin orang di kereta berkata ,
katanya hasil korupsi itu bila dibelikan
makanan kemudian dimakan, jika
menjadi daging yaitu daging tumor, bila
menjadi darah katanya darah kotor yang berakibat orang
tersebut cuci darah
terus menerus, benarkah kek ?”
Kakek
:”Bisa jadi. Karena makanan haram
dilarang oleh ajaran agama. Korupsi
termasuk haram “
Arif : “Mengapa haram ?”
Kakek
: “Korupsi merugikan negara, menghambat
pembangunan, membuat banyak
rakyat melarat. Sehingga kalau koruptor itu kemudian terkena cuci
darah,
strouck, lefer, bisa jadi karena
doa rakyat yang dibuat melarat olehnya.”
Kakek
itu melanjutkan pembicaraannya ;” Jadi Arif, kamu jangan heran kalau seorang anak dikasih makanan yang haram
, kelak dia akan menjadi anak durhaka kepada orang tuanya, tak kenal agama,
terkena narkoba.”
“Begitu,
ya kek ?”; sahut Arif. Kakek manggut-manggut.
Kakek
itu kemudian menasihati Arif.; “ Rif kamu pilih yang mana, menjadi orang
kaya
raya , tetapi terkena struock dengan orang sederhana sehat wal afiat, banyak
memberi sedekah dan taat beribadah“ .
Arif diam sejenak berpikir, kemudian menjawab :” Orang sederhana , banyak
sedekah, taat beribadah “.
Kakek
melanjutkan nasihatnya: “ Rif, kamu pilih mana rezeki sedikit berkah, atau
rezeki banyak tidak berkah ?”. Arif pun langsung menjawab.
Arif
:” Pilih rezeki yang banyak dan berkah “. “Mengapa begitu ?”, sahut kakek.
Arif
pun menjelaskan kepada kakeknya :” Bagaimana kita bisa banyak sedekah kalau
rezekinya sedikit, kek ?”. “Bagus-bagus,
kalau begitu “ sahut kakek.
Kakek
pun melanjutkan nasihatnya :” Kalau
begitu kamu harus giat belajar, jangan lupa belajar agama, dan kalau sudah
dewasa juga harus bekerja keras “.
Tatkala
sedang asyik bercakap-cakap terdengar suara adzan. Mereka menghentikan
pembicaraannya. Kakek dan cucu itu kemudian berangkat ke masjid.
___****____
Bandar
Lampung, 11 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar