Jumat, 11 November 2016

PERCAKAPAN TENTANG KORUPSI DAN REZEKI HARAM



PERCAKAPAN TENTANG KORUPSI  DAN REZEKI HARAM
Oleh Sunarwan WS

Sore itu suasana di kampung  sangatlah nyaman dan damai. Udara sejuk , tak ada kebisingan. Mentari tak  menyengat lagi, bahkan telah memberi warna kemerahan yang indah menawan.  Seorang kakek merasa sangat bahagia karena kedatangan anak dan cucunya dari kota yang telah lama dirindukan. Cucunya itu bernama Arif kelas lima sekolah dasar.

Seorang kakek sangat bangga memiliki cucu yang pintar dan cerdas. Kakek dan cucunya duduk di teras sambil menikmati  secangkir teh hangat dan singkong goreng. Mereka bercakap-cakap dan saling bercerita.

Kakek : “Bagaimana sekolahmu,  dan teman-temanmu ?”
Arif      : “ Baik Kek, lancar-lancar saja. Aku ranking I dan teman-temanku sangat
             sayang kepadaku”. 
            “ Kakek sehat terus kan ? “ ,Arif balik tanya.
 Kakek manggut-manggut, tersenyum,  sambil mengelus kepala Arif , dan menjawab ;” Alkhamdulillah sehat terus “
 Setelah bercerita cukup lama Arif teringat apa yang didengar  waktu naik kereta dari percakapan  orang-orang yang duduk di sekitarnya, banyak hal yang tidak dimengerti tentang percakapan orang di kereta kemarin..  Arif  pun bertanya kepada kakeknya.

Arif  : “ Kek, kemarin orang di kereta berkata , katanya  hasil korupsi itu bila dibelikan
          makanan kemudian dimakan, jika menjadi daging yaitu daging tumor, bila
           menjadi  darah katanya darah kotor yang berakibat orang tersebut cuci darah
           terus menerus,  benarkah kek ?”

Kakek :”Bisa jadi.  Karena makanan haram dilarang oleh ajaran agama. Korupsi
            termasuk haram “

Arif     : “Mengapa haram ?”

Kakek : “Korupsi merugikan  negara, menghambat pembangunan, membuat banyak
              rakyat melarat.  Sehingga  kalau koruptor itu kemudian terkena cuci darah,
              strouck, lefer, bisa jadi karena doa rakyat yang dibuat melarat olehnya.”  
    
Kakek itu melanjutkan pembicaraannya ;” Jadi Arif, kamu jangan heran  kalau seorang anak dikasih makanan yang haram , kelak dia akan menjadi anak durhaka kepada orang tuanya, tak kenal agama, terkena narkoba.”

“Begitu, ya kek ?”; sahut Arif. Kakek  manggut-manggut.

Kakek itu kemudian menasihati Arif.; “  Rif  kamu pilih yang mana, menjadi orang
kaya raya , tetapi terkena struock dengan orang sederhana sehat wal afiat, banyak memberi sedekah dan taat beribadah“  . Arif diam sejenak berpikir, kemudian menjawab :” Orang sederhana , banyak sedekah, taat beribadah “.

Kakek melanjutkan nasihatnya: “ Rif, kamu pilih mana rezeki sedikit berkah, atau rezeki banyak tidak berkah ?”. Arif pun langsung menjawab.
Arif :” Pilih rezeki yang banyak dan berkah “. “Mengapa begitu ?”, sahut kakek.
Arif pun menjelaskan kepada kakeknya :” Bagaimana kita bisa banyak sedekah kalau rezekinya sedikit, kek ?”.  “Bagus-bagus, kalau begitu “ sahut kakek.
Kakek pun melanjutkan nasihatnya :”  Kalau begitu kamu harus giat belajar, jangan lupa belajar agama, dan kalau sudah dewasa juga harus bekerja keras “.

Tatkala sedang asyik bercakap-cakap terdengar suara adzan. Mereka menghentikan pembicaraannya. Kakek dan cucu itu kemudian berangkat ke masjid.
 ___****____
                                                                                              Bandar Lampung, 11 November 2016

Sabtu, 06 Juni 2015

Tiga Anak Kembar



Kecacatan fisik bukan penghalang untuk maju.
Kebersamaan saling bantu  akan membawa kebahagiaan dan keberhasilan.
Setiap cobaan bila dihadapi dengan tabah, ikhlas  dan tawakal kepada Tuhan, maka cobaan itu akan berlalu diganti dengan naiknya derajat manusia yang mengalaminya.
Semakin banyak bersyukur kepada Tuhan, maka nikmat yang kita terima semakin bertambah.
Kisah tersebut  dapat dibaca dalam cerita singkat yang berjudul “ TIGA ANAK KEMBAR”


Kembar Identik



Makhluk yang diciptakan Tuhan di dunia ini tidak ada satupun yang sama seluruhnya walaupun itu kembar, itulah Kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa,  Alloh SWT.  Dalam cerita ini  disajikan sebuah cerita  yang berjudul “ Kembar Identik”. Cerita ini penulis peroleh dari obrolan bersama sahabat  waktu kuliah di Universitas Sebelas Maret tahun 1981. Sahabatku itu namanya Supangat , menurutnya ia mendapat cerita dari dosennya.  Dari sumber tersebut penulis mencoba mengemas ulang. Menurut penulis cerita tersebut mampu memotivasi diri manusia dalam menghadapi kehidupan dan dalam perjuangan untuk menyelesaikan persoalan. Apabila ada kesamaan nama dan tempat penulis mohon maaf , karena itu hanya suatu kebetulan saja (tidak disengaja).Selain itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan informasi  adanya cerita ini. Semoga bermanfaat. Lebih lanjut silahkan baca cerita berikut ini.